Awas! Ada Telepon dari Nomor Ini Jangan Direspons
Awas! Ada Telepon dari Nomor Ini Jangan Direspons
Jakarta, CNBC Indonesia – Modus Mengelabui Orang Lain semakin beragam dari waktu ke waktu dan ini kian mengancam masyarakat. Salah satu yang terkenal dan masih memakan banyak korban Merupakan wangiri fraud atau Mengelabui Orang Lain wangiri.
Modus Mengelabui Orang Lain ini menggiring orang penasaran untuk menelepon balik missed call dari nomor luar negeri tak dikenal. Sekalipun Mengelabui Orang Lain ini Sebelumnya dikenal sejak bertahun-tahun silam Justru masih banyak orang yang terperangkap dan dirugikan. Bahkan, modus ini sempat viral di Indonesia pada tahun 2018. Modus Mengelabui Orang Lain ini pertama kali terjadi di Jepang sekitar tahun 2000.
Mengutip Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Manakala terpancing menelepon nomor telepon asing yang digunakan oleh penipu, saldo pulsa bisa tersedot banyak karena itu merupakan sambungan langsung internasional.
Bahkan, kalau nomor itu termasuk ke layanan premium, kerugian lain dapat mengintai dengan pengenaan biaya tambahan. Sebelumnya Tidak mungkin tidak saja biaya tambahan itu sebagian besar Berniat masuk ke kantong penipu.
Kominfo mengingatkan, Manakala mendapat telepon dari orang tak dikenal, pengguna Wajib melakukan pengecekan prefiks atau awalan nomor yang melakukan missed call.
“Bila nomor tersebut berasal dari internasional, lebih baik cek kembali, apakah nomor tersebut terasa familiar atau tidak. Manakala tidak, sebaiknya jangan menelepon balik,” ungkap Kominfo, dikutip Sabtu (27/7/2024).
Wajib diketahui, setiap negara memiliki kode nomor seluler. Misalnya, Indonesia memiliki kode negara +62, lalu ada +24 yang berasal dari Kongo, Sampai saat ini +91 dari India.
Meski Mengelabui Orang Lain Sebelumnya lama terjadi, imbauan tersebut masih berlaku Sampai saat ini Pada Pada saat ini. Jangan asal menerima telepon atau menelepon balik nomor tak dikenal. Manakala penasaran, Anda bisa melakukan penelusuran nomor asing itu di mesin pencari.
(tfa/wur)
Sumber Refrensi Berita: CNBCINDONESIA