Nasional

Banjir dan Longsor di Sulsel

Banjir dan Longsor di Sulsel – Bencana alam kembali melanda Sulawesi Selatan (Sulsel). Hujan deras yang mengguyur pada Jumat dini hari (3/5/2024) memicu banjir dan longsor di sejumlah daerah. Peristiwa ini mengakibatkan korban jiwa, kerusakan rumah dan infrastruktur, serta ratusan warga terpaksa mengungsi.

Banjir dan Longsor Terus Melanda Sulsel (Basarnas Makassar.)
Banjir dan Longsor Terus Melanda Sulsel (Basarnas Makassar.)

 

Kabupaten Luwu menjadi daerah terparah terdampak. Di Desa Buntu Sarek, longsor menelan korban jiwa sebanyak 5 orang dan menimpa 5 rumah tanpa korban jiwa. Akses jalan di desa ini pun terputus. Di Kabupaten Sidrap, banjir melanda dan 17 orang berhasil diselamatkan, sementara data korban jiwa dan pencarian masih dalam pendataan.

Banjir dan longsor di Sulsel bukan hal baru. Bencana serupa juga terjadi pada 13 April 2024 di Kabupaten Tana Toraja, menelan 20 korban jiwa. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan dan upaya mitigasi bencana perlu ditingkatkan.

Hamsaluddin, Direktur Perkumpulan Wallacea, menyoroti minimnya mitigasi yang dilakukan pemerintah daerah. Menurutnya, laju pembukaan lahan yang masih tinggi, alih fungsi hutan menjadi perkebunan, dan pertambangan ilegal menjadi faktor utama pemicu bencana.

Dr. Yahya, antropolog dari Universitas Hasanuddin, menambahkan bahwa pola pertanian industrial yang memaksa intensifikasi dan ekstensifikasi lahan juga memperparah kerusakan lingkungan. Ia menyarankan agar pemerintah mengadopsi cara hidup masyarakat adat yang menjaga kelestarian alam.

Pemerintah perlu mengambil langkah tegas untuk mencegah terulangnya bencana di Sulsel. Mitigasi bencana yang efektif, penegakan hukum terhadap perusakan lingkungan, dan edukasi masyarakat menjadi kunci utama.

Masyarakat juga perlu dilibatkan dalam upaya pelestarian lingkungan. Pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat adat dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan alam.

Bencana banjir dan longsor di Sulsel adalah tragedi yang harus disikapi dengan serius. Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait harus bekerja sama untuk mencegah terulangnya peristiwa ini di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Back to top button