Lifestyle

Bereskan Distribusi Alkes, RI Dapat Pinjaman Lembaga Keuangan Internasional Rp 65,6 T

Bereskan Distribusi Alkes, RI Dapat Pinjaman Lembaga Keuangan Internasional Rp 65,6 T




Jakarta, CNBC Indonesia – Pembantu Presiden Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemerintah Pernah berlangsung memperoleh pinjaman dari Lembaga Keuangan Internasional sebesar US$ 4 miliar atau setara Rp 65,6 triliun pada akhir tahun lalu. Pinjaman itu ditujukan untuk menunjang pemerataan distribusi alat kesehatan di tanah air.

Hal itu merupakan bagian dari program transformasi kesehatan yang dimulai sejak akhir 2022. Demikian disampaikan BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat kerja dengan Komisi IX Lembaga Legislatif di ruang rapat Komisi IX Lembaga Legislatif, Gedung Lembaga Legislatif, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Ia mengatakan, kekurangan dokter spesialis dasar di Indonesia tidak lepas dari kekurangan alat kesehatan.

“Nanti saya spesialis nggak bisa kerja, alatnya nggak disediain negara. Jadi supaya menutup lingkaran setannya kita tutup dulu alat-alatnya dan ini Pernah disetujui oleh Lembaga Keuangan Internasional di akhir 2023 Desember US$ 4 miliar kita Berencana tebar itu ke 10 ribu puskesmas, 85 ribu pustu, dan 514 kabupaten/kota untuk lima layanan utama,” kata BGS.

Kelima layanan utama itu, menurut Ia, dipilih karena tingkat kematiannya paling tinggi. Berikut datanya:

a. Stroke: kematian 300 ribu per tahun
b. Jantung: kematian 250 ribu per tahun
c. Kanker: kematian 234 ribu per tahun
d. Ginjal: kematian 200 ribu per tahun
e. Ibu dan anak: kematian 100 ribuan per tahun.

“Dan kita bagi-bagi layanan apa yang bisa dilakukan di kabupaten/kota, layanan apa yang bisa dilakukan di provinsi. Dari sisi alat kita Berencana bereskan paling lambat 2027. Jadi lima tahun sejak kita mulai bekerja melakukan transformasi kesehatan. Karena dari 2020 sampai 2022 waktunya kami habis menangani Virus Corona,” ujar BGS.

Kemenkes Bahkan melakukan pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional untuk penyakit prioritas ditargetkan mencapai 100% kabupaten/kota di 2027. Percepatan peningkatan cakupan pelayanan RS rujukan untuk penyakit prioritas dengan visi:

34 provinsi memiliki minimal 1 RS tingkat paripurna/utama

514 kabupaten/kota memiliki minimal 1 RS tingkat madya

Saksikan video di bawah ini:

K-Beauty Mulai Ditinggal, Simple Skincare Jadi Tren Baru




Next Article



Mental Health Jadi Prioritas Kemenkes, Sama Bahayanya seperti Kanker



(miq/miq)

Sumber Refrensi Berita: CNBINDONESIA

Tinggalkan Balasan

Back to top button