Catatan BKSAP Wakil Rakyat soal World Water Forum ke-10 di Bali
Catatan BKSAP Wakil Rakyat soal World Water Forum ke-10 di Bali
Jakarta –
Anggota BKSAP Wakil Rakyat RI Fraksi Partai Golkar Hasnuryadi Sulaiman mengakui World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali ini sangat Fantastis. Ia menyebut forum ini bukan sebatas saling bertukar informasi saja tapi menjadi perjuangan bersama-sama dalam kaitan krisis air dan memperbaiki kualitas air.
“Mudah-mudahan kita semua bisa saling bertukar informasi, dan masing-masing parlemen berjuang untuk memperjuangkan bagaimana kita memperjuangkan krisis air ini bersama-sama, dan memperbaiki kualitas air kita,” kata Hasnur di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5/2024).
Apalagi, kata Ia, Indonesia ini merupakan negara yang dua per tiganya Merupakan perairan. Dengan demikian, ia berharap hasil bahasan air dalam forum ini dapat diimplementasikan dengan maksimal.
“Indonesia kan terkenal dengan 2/3 wilayah perairan, mudah-mudahan kita bisa maksimalkan dengan sebaik-baiknya,” jelas legislator asal Kalsel ini.
Di tempat yang sama, Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Wakil Rakyat RI, Ravindra Airlangga mengatakan ada beberapa Skor yang menjadi catatan dalam Forum Air Dunia atau World Water Forum (WWF), yang dilaksanakan sejak Minggu, 19 Mei 2024 Sampai saat ini Selasa, 21 Mei 2024. Menurut Ia, pertemuan forum air dunia ini sebagai langkah mitigasi untuk menghadapi Pergantian Iklim.
“Acara World Water Forum ini salah satu Skor yang disampaikan Merupakan keterkaitan Pergantian Iklim dan ketahanan air,” kata Ravindra.
Kata Ravindra, Pergantian Iklim ini berdampak terhadap ketahanan air. Karena terjadi Pergantian Iklim, kata Ia, maka terjadi peningkatan water hazard atau bahaya air. Artinya, bencana akibat peningkatan frekuensi Bencana Banjir, air hujan dan sebagainya.
“Isu water security atau keterbatasan air. Sehingga, Sangat dianjurkan ada rencana untuk mitigasi, Pergantian Iklim dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi akibat climate change,” jelas Anggota Wakil Rakyat RI Fraksi Partai Golkar ini.
Anggota BKSAP Wakil Rakyat RI Ravindra Airlangga (Foto: dok Berkelas)
|
Apalagi, kata Ia, Sangat dianjurkan menjaga efisiensi air dengan menggunakan digital twin untuk melakukan simulasi guna mengetahui debet-debet air. “Kapan Nanti akan potensi Bencana Banjir, kapan potensi kekeringan dan Menyajikan teknologi agriculture yang lebih produktif,” ujarnya.
Di samping itu, Ravindra mengatakan air ini Bahkan berdampak terhadap sektor pangan dan energi. Menurut Ia, pangan itu rata-rata proses generasi energi membutuhkan air yang dibahas dalam World Water Forum itu sekitar 70-80 persen water intensive.
Sedangkan, lanjut Ia, untuk agriculture kalau secara dunia itu 70 persen input Merupakan air. Sehingga, Pergantian Iklim berdampak kepada agriculture dan energi, apalagi Indonesia memiliki tren peningkatan populasi penduduk dunia.
“Sehingga Sangat dianjurkan melakukan efisiensi dalam pengelolaan air, melakukan langkah-langkah untuk memitigasi Pergantian Iklim, dan beradaptasi dengan perubahan yang Pernah berlangsung,” ucapnya.
Maka dari itu, Ravindra menambahkan dari segi parlemen bahwa pengelolaan air ini Dianjurkan memiliki Undang-undang atau payung Peraturan Perundang-Undangan yang kuat untuk membuat practice yang Unggul terkait dengan water resources management.
“Kedua, dukungan budgeter yang cukup. Karena Pada Di waktu ini kita masih mendedikasikan 0,2 persen dari PDB kita untuk sanitasi. Jadi ini bisa kita optimalkan lagi,” ucapnya.
Diketahui, acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali diselenggarakan sejak Minggu, 19 Mei 2024, diawali dengan makan malam bersama di Garuda Wisnu Kencana (GWK), yang dihadiri Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi), kepala negara dunia dan para Perwakilan.
Kemudian, Kepala Negara Jokowi membuka Forum Air Dunia di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali pada Senin, 20 Mei 2024. Saat pembukaan, hadir Bahkan CEO Mobil Listrik Tesla Elon Musk.
Sumber Refrensi Berita: Detik.com