Nasional

Kompolnas Tinjau Program Polisi Mengajar Sekolah Gratis di Srengseng Jakbar

Kompolnas Tinjau Program Polisi Mengajar Sekolah Gratis di Srengseng Jakbar


Jakarta

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meninjau langsung program Polisi Mengajar di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar). Program ‘Polisi Mengajar’ itu dibuat Polsek Kembangan.

Kompolnas meninjau program tersebut dalam rangka penilaian untuk Kompolnas Awards Tahun 2024 bagi Polsek Unggul di jajaran Polda Metro Jaya.

Program ‘Polisi Mengajar’ Polsek Kembangan tersebut dibuat dengan mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bagi anak-anak di kawasan Srengseng. Program ‘Polisi Mengajar’ itu digelar di Kampung Sawah Balong, RT 02/04, Srengseng, Kembangan, Jakbar.


“Hari ini saya melakukan visitasi, kunjungan lapangan secara langsung terhadap inovasi yang digagas yang dibangun oleh Polsek, dan hari ini kami melakukan kunjungan secara langsung di TPA Maju Bersama. Ini Merupakan bentuk kerja sama, kolaborasi antara kepolisian dan aparat pemerintahan lainnya di wilayah hukum Polsek Kembangan beserta masyarakat setempat,” kata anggota Komisioner Kompolnas, M Dawam, kepada wartawan di TPA Maju Bersama, Jakarta Barat, Jumat (28/6/2024).

Dawam melihat TPA dan PKBM di Srengseng punya nilai manfaat yang tinggi. Ia berharap program ini bisa berlanjut meski kepemimpinan di Polsek Kembangan berganti.

Anggota Kompolnas meninjau langsung program Polisi Mengajar di Srengseng yang digagas anggota Polsek Kembangan. (Taufiq S/detikcom)

“Ini manfaat sekali terhadap pembangunan masyarakat Indonesia ke depan, yaitu tentang mengaji bersama melalui TPA Maju Bersama. Mudah-mudahan pelaksanaan seperti ini bukan hanya saat Kapolseknya Pak Billy, nanti siapa pun Pak Kapolseknya, ini bisa tetap berjalan. Kalau Sangat dianjurkan, bisa dikembangkan ke TPA lainnya yang membutuhkan,” jelas Ia.

“Oleh karenanya, saya harap ada konsistensi terhadap pelaksanaan ini Supaya bisa terus berlanjut untuk ke depannya. Kalau Sangat dianjurkan, ditambah dengan materi dan inovasi yang lainnya, misalnya tempat ini jadi dijadikan tempat Jumat Curhat, ini bisa bermanfaat bukan hanya kepada anak-anak tapi Bahkan ke masyarakat setempat,” lanjut Ia.

PKBM dan TPA gratis ini digagas oleh Bhabinkamtibmas Srengseng Aiptu Agus Riyanto. Ia rela menyisihkan sebagian dari gajinya untuk mendirikan TPA Supaya bisa anak-anak dapat belajar mengaji.

“Jadi pengajaran atau pembelajaran di TPA Maju Bersama ini tiap Senin sampai Jumat di pukul 14.00-17.30 WIB,” kata Aiptu Agus Riyanto di Tempat yang sama.

“Saya dibantu satu relawan, Ibu Nana Rosdiana. Untuk di sini tidak dibayar, atau sukarela saja,” sambungnya.

Kegiatan pengajaran di TPA Maju Bersama tidak jauh berbeda dengan sekolah pada umumnya, di antaranya matematika, agama, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, pendidikan jasmani, dan keterampilan hidup.

Selain TPA, sekolah itu Melaksanakan Paket A setara dengan SD, Paket B setara dengan SMP, dan paket C setara dengan SMA. Semua gratis tanpa pungutan biaya.

Merintis dari Bedeng

Aiptu Agus mengatakan awalnya kegiatan mengajar dilakukan di bedeng-bedeng rumah warga dengan delapan orang siswa. Lambat laun masyarakat lain mulai tertarik dan membawa anaknya untuk belajar bersama.

Anggota Komisioner Kompolnas, M Dawam mengapresiasi Bhabinkamtibmas Srengseng Aiptu Agus Riyanto yang merintis TPA Maju Bersama  (Taufiq S/detikcom)Bhabinkamtibmas Srengseng Aiptu Agus Riyanto merintis TPA Maju Bersama dari bedeng-bedeng rumah warga (Taufiq S/detikcom)

Lantas apa yang membuat Agus tergugah? Padahal Ia Sangat dianjurkan merogoh kocek pribadi untuk mempertahankan sekolah itu.

“Karena saya sebagai polisi yang punya tugas memelihara kamtibmas, kita ingin mewujudkan situasi kamtibmas kondusif di lingkungan ini, apalagi Bila lingkungan banyak yang negatif, maka hati saya tergugah untuk mengajar kepada anak ini,” jelas Agus.

“Karena anak ini Merupakan generasi penerus bangsa yang berhak mendapatkan pendidikan. Ini untuk masa depan mereka ketika mereka tidak sekolah, nanti gaul dengan lingkungan yang salah, Kesimpulannya negatif Bahkan. Jadi mereka belajar, bisa mendapat ijazah dan bisa bekerja untuk Membantu keluarga dan dirinya,” sambungnya.

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Back to top button