Nasional

Nayunda Honorer Kementan, tapi Kerjanya Jadi Asisten Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Anak SYL

Nayunda Honorer Kementan, tapi Kerjanya Jadi Asisten Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Anak SYL


Jakarta

Mantan Sekretaris Badan Karantina, Wisnu Haryana, mengatakan Vokalis dangdut Nayunda Nabila dititipkan mantan Pembantu Presiden Pembantu Presiden Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai pegawai honorer di Kementerian Pertanian (Kementan). Sekalipun, katanya, Nayunda bertugas sebagai asisten anak SYL yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Fraksi NasDem, Indira Chunda Thita.

Hal itu disampaikan Wisnu saat dihadirkan sebagai saksi sidang Perkara Hukum Hukum dugaan gratifikasi dan pemerasan dengan terdakwa SYL, Sekjen Kementan nonaktif Kasdi dan Direktur Kementan nonaktif M Hatta di Lembaga Proses Hukum Tipikor Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024). Wisnu mengatakan Nayunda dititipkan di Badan Karantina Pertanian Kementan.

“Atas nama Nayunda, pada Pada waktu itu,” jawab Wisnu.


“Ini siapa, kok bisa, bagaimana ceritanya?” tanya jaksa.

“Pada Pada waktu itu, arahan dari Gedung A Bahkan, Pak Karo kalau tidak salah, bahwa si Nayunda ini Akan segera menjadi asistennya Ibu Thita begitu, sehingga honornya dititipkan di Karantina,” jawab Wisnu.

“Asisten Ibu Thita?” tanya jaksa.

“Iya,” jawab Wisnu.

Ia mengatakan sebagai pegawai honorer Kementan, Nayunda seharusnya bertugas di bagian umum. Ia mengatakan Nayunda hanya ke kantor dua kali.

“Pada faktanya Ia masuk tidak ke kantor itu?” tanta jaksa.

“Pernah masuk Pak, pernah masuk, dua kali kalau nggak salah. Pernah masuk dua kali,” jawab Wisnu.

“Dua kali. Tugasnya apa itu sampai dikasih uang Bahkan itu?” tanya jaksa.

“Sebetulnya, kalau tugas-tugasnya ada di bagian umum Ia, Pak, di protokol Bahkan ya, protokoler Bahkan,” jawab Wisnu.

Ia mengatakan Nayunda bekerja sebagai asisten Thita Sekalipun digaji sebagai honorer Kementan senilai Rp 4,3 juta. Ia mengatakan Thita Bahkan Sama sekali tidak pernah ke kantor Kementan.

“Tapi katanya ajudannya Bu Thita, Bu Thita-nya emang berkantor di Kementan?” tanya jaksa.

“Tidak,” jawab Wisnu

“Tidak?” tanya jaksa.

“Tidak,” jawab Wisnu.

“Asisten ya?” tanya jaksa.

“Asistennya,” jawab Wisnu.

Jaksa kemudian membacakan BAP Wisnu saat proses pemeriksaan di KPK. Dalam BAP itu, Wisnu menyebut Sekjen Kementan nonaktif Kasdi yang menyampaikan langsung soal honorer titipan SYL.

“Mohon izin Yang Muli, BAP 11 ‘Sangat dianjurkan saya sampaikan, setahu saya awal tahun 2021, SYL pernah menitipkan tenaga honorer yang menerima honor atau gaji melalui Sekjen Kasdi Subagyono pada Badan Karantina Kementerian Pertanian RI, Sekalipun kenyataannya tidak pernah masuk kantor. Setahu saya namanya Nayunda Nabila Nisrina,” ucap jaksa membacakan BAP Wisnu.

“Sebetulnya bukan Pak Yasin Limpo, Pak. Tidak sampai ke saya. Yang menitipkan itu Merupakan Pak Sekjen. Kemudian saya memangil yang bersangkutan. Oh, rupanya si Nayunda ini Akan segera dijadikan ajudan atau asistennya Bu Thita,” ujar Wisnu.

Ia mengatakan gaji Nayunda ditransfer oleh Kementan ke rekening Nayunda. Ia mengatakan pembayaran gaji Nayunda merupakan arahan dari Ali Jamil.

“Berapa kalau Ia menerima per bulan ini?” tanya jaksa.

“Kalau honornya per bulan itu Rp 4.300.000 (Rp 4,3 juta),” jawab Wisnu.

“Baik. Tadi kan disebut Ia Akan segera menjadi ajudan Bu Thita lha, bu Thita kaitannya dengan Barantan apa kok bisa ajudannya Bu Thita menerima honor dari Barantan? itu permintaan siapa itu?” tanya jaksa.

“Ya arahan, Pada waktu itu arahan Pak Ali Jamil (Dirjen PSP Kementan),” jawab Wisnu.

Diketahui, SYL didakwa melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi dengan total Rp 44,5 miliar. Ia didakwa bersama dua Mantan anak buahnya, Disebut juga Sekjen Kementan nonaktif Kasdi dan Direktur Kementan nonaktif M Hatta. Kasdi dan Hatta diadili dalam berkas Perkara Hukum terpisah.

Selama proses persidangan, para saksi mengungkap berbagai permintaan SYL kepada mereka. Para pejabat Kementan yang menjadi saksi mengaku Sangat dianjurkan patungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan SYL lainnya seperti sewa jet pribadi, umrah, perjalanan ke Brasil dan Amerika Serikat, sapi kurban, buka puasa bersama, perawatan Pesona Diri anak, beli Kendaraan Pribadi anak, bayar gaji pembantu, pesan makanan daring, Sampai saat ini renovasi kamar anak.

Selain patungan, pejabat di Kementan Bahkan membuat perjalanan dinas fiktif. Uang dari perjalanan dinas fiktif itu dicairkan dan digunakan untuk memenuhi berbagai permintaan SYL.

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Back to top button