Nasional

Pemilihan Kepala Daerah Jakarta Tak Hanya Anies, Kok Seolah-olah Variabel Utama

Pemilihan Kepala Daerah Jakarta Tak Hanya Anies, Kok Seolah-olah Variabel Utama


Jakarta

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menilai gubernur petahana atau incumbent memiliki tantangan yang berat untuk menang pada Pilgub Jakarta. Habiburokhman menilai lebih enak menjadi kandidat yang menantang.

“Saya kan pelaku politik real di Jakarta, saya pemenangan Pak Jokowi itu, pemenangan Pak Anies ikut, itu kan ekstrem, Pak Jokowi ekstrem nasionalis istilahnya, lima tahun kemudian secara ideologinya ekstrem lagi agak kanan, kurang lebih kan begitu,” kata Habiburokhman dalam acara dalam acara ‘d’Rooftalk: Siasat Mengikat Anies dan RK’ detikcom, Rabu (26/6/2024).

Habiburokhman kemudian menceritakan pengalamannya dalam pemilihan anggota Wakil Rakyat Dapil Jakarta I. Sebagai incumbent, kata Ia, tantangannya lebih berat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kemudian saya pileg dua kali, alhamdulillah bisa survive, padahal di dapil saya itu nggak pernah ada incumbent. Saya paham sekali tantangan terbesar bagi kandidat ini justru Merupakan ada pada orang yang incumbent di Jakarta,” kata Ia.

Habiburokhman kemudian menyinggung elektabilitas Anies yang tinggi di Jakarta. Menurutnya, hal itu dipengaruhi belum adanya kandidat baru yang diumumkan.

“Makanya nggak pernah ada kekhawatiran bagaimana menjegal Anies, hitung-hitungannya tidak hanya Anies di Pemilihan Kepala Daerah ini, kok seolah-olah Anies ini variabel utama. Oke Ia Pak Anies ini Merupakan tokoh yang elektabilitas sementara tertinggi, tapi itu kan masing-masing belum punya kandidat definitif, gimana rakyat Ingin rasional menjatuhkan pilihan,” kata Ia.

“Sementara Pak Anies baru mentas di Trophy dunia istilahnya, ini Ingin main lagi di Trophy asia, kan orang masih terngiang-ngiang, hanya berapa minggu yang lalu kan, sehingga wajar elektabilitas yang lain belum moncer,” imbuhnya.

Habiburokhman menambahkan bahwa rakyat Nanti akan kritis kepada kandidat petahana. Sehingga, kata Ia, lebih enak menjadi kandidat yang menantang petahana di Jakarta.

“Kalau kita incumbent kan masalahnya sebaik-baiknya kita kerja masyarakat itu Nanti akan nanya, ‘lo dulu janji ini, ini, Hari Ini mana?’, lebih enak jadi penantang. Saya Bahkan di pileg enak banget jadi penantang, cukup ngomong ‘saya Nanti akan’, selesai,” kata Habiburokhman.

Lebih lanjut, Habiburokhman menilai PKS memiliki peluang untuk menjadi penantang Manakala mengusung kandidat untuk menantang petahana. Sebab, kata Ia, PKS memiliki infrastruktur yang paling lengkap.

“Kalau PKS infrastruktur paling lengkap, cek di setiap TPS pilih itu PKS yang paling pertama hadir, anggota dewan paling banyak, kalau mereka bawa tokoh yang baru, misalnya, lalu maju sebagai gubernur, menurut saya lebih sulit dikalahkan dari pada Pak Anies. Hitung-hitungan saya sebagai praktisi di Jakarta,” sebut Ia.

(lir/idn)

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Back to top button