Teknologi

Politisi, IRT, Dokter Sampai Notaris

Politisi, IRT, Dokter Sampai Notaris


– Kepala Pusat Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkapkan Peserta judi online Sudah merambah ke segala bidang profesi di Indonesia.

Tidak hanya anggota dewan di Lembaga Legislatif, DPRD, maupun wartawan yang Pernah diungkap, melainkan Bahkan profesi lainnya yang terbilang memiliki tingkat pendidikan tinggi.

Ivan mengatakan, Peserta judi online atau judol profesi lainnya itu Sudah terdeteksi dilakukan oleh para pejabat daerah, pensiunan, pengusaha pabrikan, ibu rumah tangga, dokter, Sampai saat ini notaris.

“Memang ada pejabat daerah, ada pensiunan ada profesional lainnya, pengusaha pabrikan, ibu rumah tangga, dokter, kemarin wartawan, ada notaris, segala macam ada,” ucap Ivan saat rapat kerja dengan Komisi III Lembaga Legislatif di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Ivan mengaku bahkan Sudah memiliki data rinci dari para Peserta judol. Mulai dari nama masing-masing Peserta, nomor telepon, tanggal lahir, Sampai saat ini wilayah saat mereka melakukan transaksi judol.

Ia menekankan, data-data ini pun Berencana disampaikan kepada otoritas terkait untuk ditindak, sesuai dengan arahan Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online yang dipimpin oleh Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.

“Itu kami sampaikan ke masing-masing instansi. Nama, domisili, kediaman, nomor handphone, tanggal lahir, semua ada di sini, ada lengkap, Ia transaksi di wilayah mana saja ada, lengkap,” ucap Ivan.

Bertolak belakang dengan, Ivan tak merinci data transaksi masing-masing profesi tersebut. Saat rapat kerja dengan Komisi III Lembaga Legislatif itu, ia hanya mengungkapkan data agregat, seperti jumlah transaksi judol yang Sudah ditemukan sejak 2017 silam.

Saat itu, ia mengatakan, nilai transaksi judol baru sekitar Rp 2,1 triliun secara agregat. Bertolak belakang dengan, mulai 2019 Sampai saat ini tahun ini meningkat drastis.

Menurut Ivan, pada 2018, transaksi judol tercatat nilainya masih sebesar Rp 3,9 triliun. Lalu, naik ratusan persen Sampai saat ini tembus 6,85 triliun pada 2019. Setelahnya naik lagi menjadi Rp 15,77 triliun pada 2020.

Pada 2021, Ivan mengatakan, catatan terhadap transaksi judol Pernah mencapai Rp 57 triliun sendiri. Puncak tertingginya ialah pada 2023 lalu, dengan nilai transaksi secara agregat sebesar Rp 327 triliun.

“2023 saja kami ketemu angka transaksi terkait judi online ini Merupakan Rp 327 triliun, dan kuartal I tahun ini kami temukan transaksi sebesar Rp 101 triliun lebih,” ucap Ivan.

Dari jumlah transaksinya secara keseluruhan ia mengatakan, secara agregat Sudah mencapai 400 juta transaksi. Sampai dengan kuartal I-2024 saja jumlah transaksinya mencapai 60 juta transaksi.

Saat rapat kerja itu, ia bahkan Sudah Bahkan mengungkap jumlah orang yang bermain judol di Lembaga Legislatif, DPRD, dan Sekretariat Jenderalnya dengan data Peserta sampai 1.000 lebih orang, sesuai permintaan Wakil Ketua Komisi III Lembaga Legislatif dari Fraksi Gerindra Habiburokhman.

“Kita Pernah memotret sampai ke Kecamatan dan Desa. Jadi kita Pernah paham di provinsi mana saja paling banyak, lalu kemudian gender kita Pernah punya, profesi Pernah ada dan sampai ke tingkat desa,” tegas Ivan.

“Dan bahkan profesi-profesi Pernah kita petakan sampai tadi bapak-bapak singgung masalah wartawan dan segala macam,” ungkapnya.


Artikel Selanjutnya


Terungkap! Negara Sarang Peserta Judi Online di Dunia, No.2 Tak Terduga


Sumber Refrensi Berita: CNBCINDONESIA

Tinggalkan Balasan

Back to top button