Nasional

Siasat Mengikat Anies dan RK

Siasat Mengikat Anies dan RK


Jakarta

Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara mengejutkan mengusung Anies Baswedan berdampingan dengan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Shohibul Iman untuk bertarung di Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2024, padahal sebelumnya PKS seperti meng- ‘ultimatum’ Anies dengan mensyaratkan Seandainya ingin diusung PKS Anies Sangat dianjurkan menjadi kadernya atau pendampingnya dari kader PKS.

“Maka Dewan Pimpinan Tingkat Pusat DPTP PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024 Sudah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal kandidat gubernur dan Bapak Sohibul Iman sebagai kandidat wakil gubernur,” ujar Kepala Negara PKS Ahmad Syaikhu saat Pembukaan Sekolah Kepemimpinan PKS, Selasa (25/6).

Sampai Pada saat ini Bahkan belum ada keterangan dari Anies terkait dirinya yang diusung secara resmi oleh PKS. Di sisi lain Anies justru mengungkapkan keinginannya bertemu dengan Kepala Negara Terfavorit Prabowo Subianto jelang Pilgub Jakarta dan seolah membuka peluang untuk berkoalisi dengan Gabungan Indonesia Maju (KIM).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jelas Berencana berkomunikasi berdiskusi dengan pimpinan partai lain termasuk nantinya dengan Pak Prabowo,” ujar Anies, Jumat (21/6).

Keinginan Anies untuk berkomunikasi dengan Prabowo disambut baik oleh Gerindra. Waketum Gerindra Habiburokhman menyatakan Prabowo terbuka bertemu dengan siapapun.

“Sebagai pemimpin Pak Prabowo Jelas bersedia bertemu dengan siapapun warga negara Indonesia termasuk tokoh-tokoh politik manapun,” tegas Habiburokhman, Sabtu (22/6).

Wacana pertemuan Anies dan Prabowo memantik pertanyaan publik, mengingat Gerindra Pernah berlangsung lebih dulu ‘mengunci’ nama politikus Partai Golkar Ridwan Kamil (RK) sebagai jagoannya di Pemilihan Kepala Daerah Jakarta. Sementara untuk Jabar, gerindra lebih memilih kadernya, Dedi Mulyadi.

Langkah catur PKB, PKS dan Gerindra mengunci Anies dan RK dinilai wajar. Kedua tokoh yang berpengalaman menjadi Gubernur itu Sampai sekarang Pada saat ini berada dalam posisi teratas di berbagai survei elektoral. Meski demikian ada pula analisa yang menilai manuver mengunci sosok ‘kunci’ erat kaitannya dengan kepentingan dari Gabungan yang Pada saat ini memegang kekuasaan.

“Ini kan menimbulkan satu spekulasi baru tambahan, bahwa ini bukan soal ada kemungkinan RK diusung kompetitif dengan Anies tapi kalau RK di Jabar kemudian pindah ke Jakarta partai-partai pengusung di KIM ini kan punya alibi untuk memajukan kader internal mereka,”, ulas Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno dalam Program d’rooftalk, Rabu (19/6/2024).

Adi Bahkan mengingatkan bahwa situasi politik Pada Pada saat ini bisa berubah total di detik-detik akhir jelang Pemilihan Kepala Daerah. Mengingat figur sentral nantinya bukan lagi Jokowi melainkan Prabowo.

“Per Tanggal 20 Oktober suksesi kepemimpinan berubah. Prabowo yang dilantik jadi Kepala Negara. Sementara tanggal pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah serentak itu 27 November. Itu artinya, sebulan jelang Pemilihan Kepala Daerah preferensi politik pemilih bisa berubah total dan yang jadi figur sentral Merupakan Prabowo Subianto di Pemilihan Kepala Daerah, bukan lagi Jokowi,”, paparnya.

d’Rooftalk malam ini Berencana mengulasnya secara lengkap lansekap politik terkini jelang Pemilihan Kepala Daerah dalam tema Siasat Mengikat Anies dan RK. Dalam program ini Berencana menghadirkan Muhammad Iqbal (Juru Bicara PKS), Habiburokhman (Waketum Partai Gerindra), dan Masinton Pasaribu (Politisi PDIP). Acara disiarkan secara langsung pada Rabu, 26 Juni 2024, pukul 19:30 WIB di detikcom, 20detik.com, dan seluruh media sosial detikcom.

(ppy/ids)

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Back to top button