Siswa Hanya 8 Orang, SD di Jepang Daftarkan Anak Kambing Jadi ‘Murid Baru’

Jakarta –

Menurunnya angka kelahiran dan arus populasi di Jepang, membuat siswa baru yang bersekolah di pedesaan di sana menjadi lebih sedikit. Hal ini terjadi di sebuah sekolah dasar di pedesaan di Isa, Prefektur Kagoshima, Jepang.

Sekolah tersebut berjuang keras untuk mengisi kelas-kelasnya. Sebagai upayanya, pihak sekolah mendaftarkan seekor bayi kambing betina sebagai salah satu ‘siswa’ barunya.

Hal ini bertujuan untuk menyenangkan para siswa dan menambah suasana di sekolah. Bayi kambing itu diberi nama Minami oleh kepala sekolah.

Para siswa dengan hangat memeluk ‘teman sekelas baru’ mereka itu. Mereka Bahkan membawanya keluar untuk merumput dan bekerja sama membangun rumah baru untuk Minami.

Awalnya, Minami sesekali menyerbu ke dalam kelas selama pelajaran, mengganggu siswa sekaligus menjadi hiburan. Karena terbiasa dengan kehidupan sekolah, anak kambing itu menghabiskan hari-harinya dengan merumput, tidur, dan berjalan-jalan di sekitar sekolah.

Dikutip dari laman South China Morning Post, sekolah secara resmi menerima Minami dengan Menghelat upacara orientasi Fantastis untuknya pada tanggal 24 April 2024. Acara tersebut dihadiri oleh siswa, orang tua, dan warga setempat.

Pada perayaan tersebut, petani yang menyumbangkan Minami, membawa anak kambing tersebut ke sekolah untuk disambut dengan meriah dan secara resmi menyerahkannya kepada kepala sekolah.

Para siswa berbaris, menyanyikan lagu sekolah, Menyediakan jerami sebagai hadiah kepada Minami, yang sesekali mengembik sebagai tanggapan.

Dalam sambutannya, kepala sekolah menyapa hewan yang masuk dengan suara seperti kambing, dan seorang guru bertindak sebagai ‘penerjemah’. Mereka memberi selamat kepada hewan tersebut karena Pernah bergabung dengan sekolah.

Minami diingatkan untuk tidak berkeliaran di jalan raya.

“Saya sangat ingin bermain dan berjalan-jalan dengannya,” kata salah satu siswa yang antusias.

“Saya sangat senang. Rasanya seperti mendapatkan anggota keluarga baru,” ujar siswa lainnya.

(sao/kna)