Nasional

Taruna STIP Dicopot Usai Terduga Penganiayaan Berujung Tewas

Tragedi Duka di STIP: Taruna Dicopot, Kemenhub Perintahkan Peningkatan Pengawasan dan Pembinaan

Tragedi Duka di STIP
Tragedi Duka di STIP

Taruna STIP Dicopot Usai Terduga Penganiayaan Berujung Tewas – Sebuah kabar duka menyelimuti Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing, Jakarta Utara, menyusul tewasnya seorang taruna akibat dugaan penganiayaan oleh seniornya. Menanggapi tragedi ini, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turun tangan dan mengambil langkah tegas.

Pencopotan Status Taruna dan Perintah Penegakan Hukum

Langkah pertama yang diambil BPSDMP adalah mencopot status taruna terduga pelaku penganiayaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses hukum berjalan lancar tanpa adanya hambatan. BPSDMP juga menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus ini kepada pihak kepolisian.

Peningkatan Pengawasan dan Pembinaan Taruna

Tragedi ini menjadi alarm bagi BPSDMP untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap seluruh taruna di lingkungannya. Plt Kepala BPSDMP menginstruksikan seluruh kampus STIP di bawah pembinaan Kemenhub untuk memperketat pengawasan terhadap kegiatan taruna. Peningkatan edukasi dan pembinaan moral taruna-taruni juga menjadi fokus utama untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Belasungkawa dan Dukungan untuk Keluarga Korban

BPSDMP menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban, Putu Satria Ananta Rustika (19). Dukungan moril dan bantuan hukum akan diberikan kepada keluarga korban selama proses investigasi berlangsung.

Komitmen Kemenhub untuk Menjaga Keamanan dan Kualitas Pendidikan

Kemenhub berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kualitas pendidikan di seluruh STIP di bawah naungannya. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa disiplin, moral, dan nilai-nilai kemanusiaan harus selalu ditegakkan dalam lingkungan pendidikan.

Pentingnya Pencegahan Kejadian Kekerasan

Tragedi di STIP menjadi contoh nyata bahwa kekerasan dalam lingkungan pendidikan tidak dapat ditoleransi. Peningkatan edukasi dan pengawasan, serta pembinaan moral yang berkelanjutan, menjadi kunci untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Penutup

Kemenhub berharap tragedi ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak. Dengan langkah-langkah tegas dan komitmen yang kuat, Kemenhub bertekad untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, kondusif, dan berkualitas bagi seluruh taruna-taruni di STIP.

Tinggalkan Balasan

Back to top button