Bisnis

WWF 2024, Trenggono Ajak Dunia Dukung Pengelolaan Perairan Berkelanjutan

WWF 2024, Trenggono Ajak Dunia Dukung Pengelolaan Perairan Berkelanjutan


Jakarta

Pejabat Tinggi Negara Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak seluruh masyarakat global untuk Membantu program tata kelola perairan berkelanjutan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu Ia sampaikan dalam Dialog Kerjasama Ekonomi Internasional Global Blended Finance Alliance terkait ‘Sustainable Freshwater and Ocean Wealth’, yang merupakan side event World Water Forum (WWF) di Denpasar, Bali.

Menurut Trenggono Sampai saat ini Pada saat ini Bahkan kesenjangan dana menjadi salah satu kendala Pembangunan Ramah Lingkungan di sektor kelautan.

“Forum ini sangat penting khususnya sebagai salah satu solusi mengatasi kesenjangan pendanaan untuk pencapaian tujuan Pembangunan Ramah Lingkungan, khususnya di negara-negara berkembang, negara-negara kepulauan kecil, dan negara-negara terbelakang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (19/5/2024).


Diketahui, hasil penelitian United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) mengatakan Wajib pendanaan ideal sebesar US$ 175 miliar per tahun untuk mencapai tujuan Pembangunan Ramah Lingkungan di sektor kelautan. Meskipun demikian demikian data tahun 2013-2018 menunjukkan pendanaan untuk Agenda Global Goal 14 hanya sebesar US$ 2,9 miliar per tahun.

Karena itu, menurutnya Skema Global Blended Finance Alliance (GBFA) sangat penting sebagai jembatan kesenjangan pendanaan. Khususnya bagi negara-negara berkembang, negara negara kepulauan kecil, dan terbelakang dalam Mengoptimalkan aksi Pergantian Iklim dan pencapaian target Agenda Global 14. Adapun GBFA terdiri dari pemerintah, filantropi, pasar karbon, swasta, pendanaan internasional, dan investor nasional maupun internasional.

“Pertemuan ini mempunyai peran strategis bagi seluruh negara dan seluruh stakeholder dalam berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan Sustainable Freshwater and Ocean Wealth,” ungkapnya.

Trenggono memaparkan Pemerintah Indonesia memiliki 5 program ekonomi biru untuk pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, Didefinisikan sebagai perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya berkelanjutan di laut, pesisir, dan darat, pengendalian dan pengawasan pemanfaatan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta aksi pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.

Ia menilai kalimat program ini berkaitan erat dengan tata kelola sumber daya perairan di darat dan laut yang berkelanjutan. Melalui lima program ekonomi biru, kata Trenggono, Indonesia ingin memastikan keberlanjutan ekosistem perairan, ketersedian pangan melalui produk kelautan dan perikanan, serta mewujudkan pemerataan Peningkatan Ekonomi di wilayah pesisir.

Menurutnya Bila ekosistem perairan dalam kondisi sehat, dapat menahan laju Pergantian Iklim yang menjadi persoalan global Pada saat ini Bahkan.

“Indonesia sangat terbuka terhadap multi stakeholder yang ingin berkolaborasi dan bersinergi baik terkait dengan kebijakan, sumber daya manusia, data dan teknologi, pendanaan, serta Mengoptimalkan jaringan pasar dan pelaku usaha,” tuturnya.

[Gambas:Video 20detik]

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Back to top button