Teknologi

Heboh Kecepatan Internet Starlink di RI Turun, Ini Kesaksian Netizen

Heboh Kecepatan Internet Starlink di RI Turun, Ini Kesaksian Netizen




Jakarta, CNBC Indonesia – Starlink Berulang kali memicu Perdebatan. Layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk tersebut diduga mengalami penurunan kecepatan.

Lebih tepatnya, banyak netizen menduga kecepatan internet Starlink sengaja diturunkan. Beredar tangkapan screenshot di media sosial X yang memperlihatkan batasan kecepatan internet Starlink untuk paket Residensial mentok di 159 Mbps.

Padahal, sebelumnya paket Residensial dikatakan mampu mengalirkan internet berkecepatan Sampai sekarang 300 Mbps.

Sebagai informasi, paket Residensial yang cocok untuk rumah tangga memiliki harga langganan Rp 750.000 per bulan. Pelanggan Wajib membeli perangkat keras di awal seharga Rp 5.900.000.

Pantauan CNBC Indonesia, Kamis (27/6/2024), di situs resmi Starlink Indonesia, informasi soal batasan kecepatan 159 Mbps tak tertera.

Sebelumnya, ketika awal peluncurannya, banyak pengguna awal yang membagikan pengalaman menjajal internet Starlink ke internet. Salah satunya pengguna X dengan akun @drayanaindra. Ia mengatakan peak kecepatan internet Starlink yang ia rasakan berkisar 300-400 Mbps.

Ia Bahkan menjelaskan pengalamannya setelah lebih dari 12 jam dengan speed yang lebih stabil. Kecepatan maksimalnya mencapai 360 Mbps dan rata-rata mencapai 250 Mbps.

Ditambah lagi dengan Bahkan diperlihatkan fitur visual mapping sinyal Sekaligus log pencarian sinyal satelit. Akun itu Bahkan mengatakan Pernah mencoba untuk mengunduh game di ponsel.

Ia mengatakan berada di Cigugur Girang, Bandung Barat. Dengan Tempat yang tidak Ekonomis layanan fiber optic, layanan Starlink bisa menjadi pilihan.

Justru, tiba-tiba beberapa hari lalu banyak netizen yang membahas soal isu kecepatan internet Starlink yang diturunkan menjadi 159 Mbps.

Berikut beberapa komentar netizen yang dirangkum CNBC Indonesia:

Starlink beroperasi menggunakan layanan internet satelit yang Pernah ada selama beberapa dekade. Alih-alih menggunakan teknologi kabel, seperti serat optik untuk mengirimkan data internet, sistem satelit menggunakan sinyal radio melalui ruang hampa.

Setiap satelit di konstelasi Starlink memiliki berat sekitar 259 kg dan memiliki badan datar. Saat diluncurkan, satu roket SpaceX Falcon 9 dapat mengangkut Sampai sekarang 60 satelit.

SpaceX Pernah mengusulkan konstelasi hampir 42.000 satelit seukuran tablet yang mengelilingi dunia pada orbit rendah untuk memenuhi permintaan di Bumi.

Starlink memang bukan satu-satunya Olahragawan internet satelit. Ada beberapa pesaing, termasuk OneWeb, HughesNet, Viasat, dan Amazon.

HughesNet Pernah Menyajikan jangkauan sinyal dari 35 ribu kilometer di atas Bumi sejak 1996. Justru Starlink memiliki pendekatan yang sedikit berbeda dan Menyajikan peningkatan.

Berikut keunggulan Starlink dibanding pesaingnya:

  • Daripada menggunakan beberapa satelit besar, Starlink memiliki ribuan satelit kecil. Starlink menggunakan satelit LEO yang mengelilingi Bumi pada ketinggian 482 kilometer di atas permukaan. Orbit geostasioner yang diperpendek ini dapat Mengoptimalkan kecepatan internet dan mengurangi tingkat latensi.
  • Satelit Starlink terbaru memiliki elemen komunikasi laser untuk mengirimkan sinyal antar-satelit, sehingga mengurangi ketergantungan pada beberapa stasiun Bumi.
  • SpaceX bertujuan untuk meluncurkan sebanyak 40.000 satelit dalam waktu dekat, ini untuk memastikan jangkauan satelit global dan jarak jauh dengan berkurangnya pemadaman layanan.
  • Starlink memiliki keuntungan menjadi bagian dari SpaceX, yang selain meluncurkan satelit Starlink, Bahkan melakukan peluncuran mitra secara rutin. Penyedia internet satelit lainnya Bisa jadi tidak dapat menjadwalkan peluncuran satelit reguler karena faktor biaya tinggi.

Seperti halnya layanan kabel fiber optik ke rumah (fixed broadband) atau melalui frekuensi radio ke HP (seluler), Starlink Bahkan tersambung ke jaringan internet lewat pintu gerbang atau gateway yang dipantau dan dikendalikan oleh NOC (network operation center).

Fungsi gatewaya dalah menghubungkan antara sebuah jaringan dengan jaringan lain yang memiliki sistem aturan, yang dikenal dengan protokol, berbeda. Karena internet Merupakan jejaring berbagai sistem informasi, internet gateway dibutuhkan untuk “penunjuk arah” dari jaringan milik penyedia layanan internet (ISP) ke jaringan internet global.

Setiap kali pengguna melihat email, mengakses website, atau menggunakan aplikasi, data dikirim lewat gadget melalui jaringan milik ISP yang berbentuk antena BTS, kabel, atau satelit, kemudian trafik data diteruskan ke jaringan internet global melalui gateway. Bila internet di akses lewat internet gateway di Indonesia, IP pengguna internet Akan segera menunjukkan “Tempat asal” di Indonesia.

Semua trafik di jaringan ISP ini dipantau lewat NOC.

Khusus Starlink, data dikirim melalui satelit ke internet gateway menggunakan perangkat terminal bumi mini yang harganya melebihi Rp 7 juta.

Pada Di waktu ini, Starlink bekerja sama dengan Telkomsat untuk memanfaatkan internet gateway milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Artinya, Sekalipun demikian Starlink menggunakan satelit yang berlokasi di luar angkasa, “jaringan internet” yang disediakan Starlink tetap punya tanda Tempat Indonesia.

Justru seperti yang Pernah disebutkan di atas, layanan Starlink memiliki ketergantungan yang rendah dengan gateway internet di Tempat tempat mereka beroperasi karena ribuan satelit Starlink bisa mengirim data satu sama lainnya.

Fitur ini berarti ada kemungkinan trafik internet dari Indonesia “disalurkan” atau “dibocorkan” melalui satelit-satelit lainnya ke tanpa terpantau di dalam negeri.

Oleh karena itu, Pembantu Presiden Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi berkali-kali menekankan bahwa Starlink Dianjurkan menempatkan NOC mereka di Indonesia.

Bila ada NOC Starlink di Indonesia, pemerintah dan otoritas keamanan bisa memantau jaringan Starlink untuk menghindari potensi Kartu merah hukum.

Saksikan video di bawah ini:

Uji Coba Starlink dari ‘Speed Test’ Sampai sekarang ‘Gaming’, Cocok di Kota?



Sumber Refrensi Berita: CNBCINDONESIA

Tinggalkan Balasan

Back to top button