Nasional

Kronologi Ribut Antar Kelompok di Jaksel Berujung Korban Luka Bacok

Kronologi Ribut Antar Kelompok di Jaksel Berujung Korban Luka Bacok


Jakarta

Satu orang terluka dalam insiden keributan antarkelompok di kawasan Kuningan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Keributan itu dipicu perusakan CCTV.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan Peristiwa Pidana ini terjadi pada Minggu (12/5) siang. Korban seorang pria berinisial AR (36) mengalami luka di bagian lengan akibat dibacok kelompok pelaku.

“Korban saat itu Pada saat ini Bahkan sedang beraktivitas untuk membeli makan siang. Jalan yang dilalui oleh korban untuk pulang-pergi dari warung tempat yang bersakutan makan siang itu melewati tempat tinggal Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan,” kata Yossi kepada wartawan, Selasa (16/5/2024).


Korban Dibacok

Saat melintasi di Jalan Kuningan Barat Raya, Mampang Prapatan, Jaksel, korban berpapasan dengan pelaku berinisial DKA (45). Pelaku tiba-tiba menyerang korban dengan senjata tajam.

“Setelah korban membeli makan siang kemudian melewati kembali tempat tinggal Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan, Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan yang memang Sudah dalam keadaan emosi kemudian mengambil senjata tajam. Selanjutnya menghunuskan senjata tajam tersebut dan mengenai lengan kanan dari korban,” imbuhnya.

Terkait Peristiwa Pidana ini, polisi menetapkan satu orang Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan berinisial DKA. Polisi Bahkan menyita barang bukti senjata tajam dari Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan.

“Pada saat ini Bahkan Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Sudah melakukan penetapan terhadap satu orang Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan untuk peristiwa tersebut,” imbuhnya.

Dipicu Masalah Proyek

Polsek Mampang Prapatan diback-up Polres Metro Jakarta Selatan dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan. Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi di lapangan terungkap perselisihan itu dipicu masalah proyek pembangunan gedung bertingkat.

“Ternyata alasan Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan melakukan tindak pidana tersebut karena tersulut emosi. Sebab di antara kelompok atau kedua kelompok ini memang Sudah terlaksana keributan atau pertikaian akibat dampak dari proses pembangunan yang di area tersebut,” jelasnya.

Yossi mengungkapkan kelompok pelaku merasa terganggu dampak aktivitas pembangunan gedung di sekitar rumahnya itu. Hal ini sebetulnya Sudah dibicarakan oleh kedua pihak dalam beberapa kali kesempatan.

“Nah, terhadap gangguan tersebut kedua kelompok Sudah beberapa kali untuk membicarakan, sempat didapatkan kesepatakan. Meskipun demikian demikian, karena ini berulang sehingga terjadi kesalahpahaman kembali,” imbuhnya.

4 Pelaku Perusakan CCTV

Yossi mengatakan pembacokan tersebut diawali kejadian-kejadian sebelumnya. Yang mana, korban penganiayaan dan teman-temannya diduga melakukan perusakan CCTV milik pihak pelaku.

“Pada malam harinya, dari korban penganiayaan bersama dengan rekan-rekannya diduga melakukan perusakan terhadap kamera CCTV yang dimiliki oleh pihak Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan dan kawan-kawan,” ungkapnya.

“Hal itu kemudian memicu emosi dari Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan, Meskipun demikian demikian karena pada malam harinya Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan tidak sempat bertemu dengan korban dan baru bisa bertemu di hari Minggu siang, barulah emosi itu dilampiaskan dengan Tips menyerang korban menggunakan senjata tajam. Akibatnya, korban mengalami luka robek di lengan kanan dan dirawat beberapa hari di rumah sakit,” tambahnya.

Terkait kejadian itu, polisi menetapkan 4 orang Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan dari pihak lawan korban. Keempat Orang yang Diduga Melakukan Kejahatan itu masing-masing berinisial HD (44), RS (23), NW (25), dan MA (22).

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Back to top button