Kesehatan

Cara Mengatasi Rabun Senja! Ini Penyebab Dan Penjelasannya!

Lebih dari Sekadar Kesulitan Melihat Gelap, Rabun Senja Menandakan Gangguan Kesehatan

Cara Mengatasi Rabun Senja – Pernahkah Anda mengalami kesulitan melihat di malam hari atau saat berada di tempat yang gelap? Jika ya, Anda mungkin mengalami rabun senja atau nyctalopia. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sulit melihat dengan jelas dalam kondisi pencahayaan rendah.

Rabun senja bukan penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi medis yang mendasarinya. Memahami penyebab dan cara mengatasi rabun senja sangat penting untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan kualitas hidup.

Menelusuri Akar Permasalahan: Penyebab Rabun Senja

Penyebab utama rabun senja adalah kerusakan pada sel batang retina. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk penglihatan dalam kondisi minim cahaya. Kerusakan sel batang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Kekurangan vitamin A: Vitamin A berperan penting dalam produksi pigmen retina yang membantu mata beradaptasi dengan cahaya redup. Kekurangan vitamin A dapat mengganggu fungsi sel batang dan menyebabkan rabun senja.
  • Rabun jauh (miopi): Pada miopi, cahaya fokus di depan retina, sehingga penglihatan kabur di kejauhan. Kondisi ini dapat menyebabkan rabun senja karena sel batang di bagian belakang retina tidak menerima cukup cahaya.
  • Katarak: Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menghalangi cahaya dan mengganggu penglihatan, termasuk di malam hari.
  • Glaukoma: Glaukoma adalah penyakit mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik dan meningkatkan tekanan di dalam bola mata. Tekanan tinggi ini dapat merusak sel-sel retina, termasuk sel batang, dan menyebabkan rabun senja.
  • Diabetes: Diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah di retina dan mengganggu aliran darah ke mata. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi mata, termasuk rabun senja.
  • Keratoconus: Keratoconus adalah kelainan bentuk kornea (bagian depan mata) yang membuatnya menonjol seperti kerucut. Kondisi ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, distorsi, dan rabun senja.
  • Retinitis pigmentosa (RP): RP adalah penyakit keturunan yang menyebabkan degenerasi sel-sel retina, termasuk sel batang. Hal ini menyebabkan kehilangan penglihatan secara bertahap, termasuk rabun senja.
  • Usher syndrome: Usher syndrome adalah penyakit keturunan yang memengaruhi penglihatan dan pendengaran. Salah satu gejalanya adalah retinitis pigmentosa, yang dapat menyebabkan rabun senja.
  • Efek samping obat-obatan: Beberapa obat, seperti obat glaukoma, dapat menyebabkan pupil mata menyempit, sehingga mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata dan memicu rabun senja.

Kapan Harus Waspada? Tanda-tanda Rabun Senja yang Perlu Diperhatikan

Rabun senja bukan sesuatu yang harus Anda abaikan. Segera periksakan diri ke dokter mata jika Anda mengalami tanda-tanda berikut:

  • Kesulitan melihat di malam hari atau di tempat yang gelap.
  • Kesulitan melihat saat mengemudi di malam hari.
  • Kesulitan mengenali wajah orang di sekitar Anda di malam hari.
  • Melihat objek tampak buram atau kabur di malam hari.
  • Membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan perubahan cahaya.

Menemukan Solusi Tepat: Mengatasi Rabun Senja

Pengobatan rabun senja tergantung pada penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab rabun senja dan merekomendasikan pengobatan yang tepat. Berikut beberapa contoh pengobatannya:

  • Kekurangan vitamin A: Kekurangan vitamin A dapat diatasi dengan suplemen vitamin A.
  • Rabun jauh: Rabun jauh dapat diatasi dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi LASIK.
  • Katarak: Katarak dapat diatasi dengan operasi untuk mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa mata buatan.
  • Glaukoma: Glaukoma dapat diatasi dengan obat tetes mata, obat oral, operasi, atau terapi laser untuk menurunkan tekanan di dalam bola mata.
  • Diabetes: Pengobatan diabetes yang baik dapat membantu mencegah atau memperlambat kerusakan mata dan rabun senja.
  • Keratoconus: Keratoconus ringan dapat diatasi dengan kacamata atau lensa kontak. Kasus yang parah mungkin memerlukan operasi.
  • Retinitis pigmentosa: Saat ini belum ada obat untuk retinitis pigmentosa. Namun, terapi gen dan terapi sel sedang diteliti untuk membantu memperlambat atau mencegah kehilangan penglihatan.
  • Usher syndrome: Saat ini belum ada obat untuk Usher syndrome. Namun, terapi gen dan implan koklea sedang diteliti untuk membantu meningkatkan penglihatan dan pendengaran.
  • **Efek samping

Tinggalkan Balasan

Back to top button