Bisnis

Neraca Perdagangan Surplus Terus, tapi RI Dianjurkan Waspada!

Neraca Perdagangan Surplus Terus, tapi RI Dianjurkan Waspada!


Jakarta

Neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 kembali surplus sebesar US$ 3,56 miliar. Capaian tersebut memperpanjang tren surplus neraca perdagangan Indonesia selama 4 tahun beruntun atau 48 bulan sejak bulan Mei 2020.

Dengan surplus yang terjadi selama empat tahun ini, nilai akumulasi surplus mencapai US$ 157,21 miliar. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan capaian ini dapat Menyediakan landasan yang kuat bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan ekonomi.

Meski begitu Indonesia Dianjurkan tetap waspada. Pasalnya situasi global masih penuh ketidakpastian.


“Meski demikian, kita tetap Dianjurkan waspada terhadap perubahan kondisi global dan terus Mengoptimalkan dukungan kebijakan demi mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Febrio dalam keterangan tertulis, Rabu (15/5/2024).

Ia menjelaskan Produk Ekspor Indonesia pada bulan April 2024 mencapai US$ 19,62 miliar, naik 1,72% secara year on year (yoy). Kenaikan ini didorong oleh peningkatan Produk Ekspor migas sejalan dengan meningkatnya harga energi global.

Untuk Produk Ekspor sektor non migas, pada April 2024 tercatat sebesar US$ 18,27 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari Produk Ekspor bahan bakar mineral. Sementara itu, Barang Dagangan Emas dan nikel mengalami peningkatan yang signifikan, masing-masing sebesar 70,97% (yoy) dan 24,67% (yoy).

“Peningkatan kedua Barang Dagangan tersebut didorong oleh adanya peningkatan harga nikel Sekaligus peningkatan volume Produk Ekspor Emas,” imbuhnya.

Secara kumulatif, nilai Produk Ekspor Indonesia periode Januari-April 2024 mencapai US$ 81,92 miliar. Negara tujuan Produk Ekspor terbesar ke Tiongkok (23% dari total Produk Ekspor), disusul Amerika Serikat (10,48%) dan India (9,01%). Produk Ekspor Indonesia ke kawasan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara pada periode yang sama Menyediakan kontribusi sebesar 17,74%.

Kemudian untuk, Perdagangan Masuk Negeri Indonesia pada bulan April 2024 tercatat sebesar US$ 16,06 miliar, naik 4,62% (yoy). Peningkatan Perdagangan Masuk Negeri didorong oleh peningkatan Perdagangan Masuk Negeri beberapa Barang Dagangan utama, seperti mesin/perlengkapan elektrik, plastik dan barang dari plastik, bahan kimia organik, serta gula dan kembang gula.

Dari sisi golongan penggunaan barang, kenaikan Perdagangan Masuk Negeri bersumber dari Perdagangan Masuk Negeri barang modal sebesar 13,57% (yoy), bahan baku penolong sebesar 3,29% (yoy), dan barang konsumsi sebesar 0,56% (yoy). Peningkatan Perdagangan Masuk Negeri menurut golongan penggunaan barang ini Menyediakan kontribusi positif dalam mendorong aktivitas manufaktur Indonesia sehingga tetap berada pada zona ekspansif. Hal ini dapat dilihat dari indeks PMI manufaktur mencapai 52,9 pada April 2024.

“Peningkatan Perdagangan Masuk Negeri ini sejalan dengan kenaikan permintaan konsumsi selama Ramadan dan Lebaran serta terjaganya tingkat Ketidakstabilan Ekonomi Indonesia dalam rentang sasaran,” terangnya.

Ia melihat ke depannya kinerja perdagangan diperkirakan tetap tumbuh positif seiring dengan kinerja volume Produk Ekspor yang tetap tumbuh di tengah pemulihan global yang berlangsung stabil Sekalipun lambat. Ditambah lagi, keadaan Politik Global yang masih belum stabil dan penurunan aktivitas ekonomi negara-negara mitra utama Bahkan masih Sangat dianjurkan diwaspadai dan diantisipasi, karena dapat berdampak terhadap kinerja perdagangan Indonesia.

“Dengan mencermati kinerja perdagangan Indonesia pada bulan April 2024 ini, Pemerintah Akan segera terus memantau dampak perlambatan global terhadap Produk Ekspor nasional. Ditambah lagi, langkah antisipasi Akan segera terus disiapkan melalui dorongan terhadap keberlanjutan hilirisasi SDA, peningkatan daya saing produk Produk Ekspor nasional, serta diversifikasi produk dan mitra dagang utama,” pungkas Febrio.

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Back to top button