Otomotif

Penjualan Kendaraan Pribadi April 2024 Anjlok Gegara Efek Pemilihan Umum

Penjualan Kendaraan Pribadi April 2024 Anjlok Gegara Efek Pemilihan Umum


Sederet Agen Pemegang Merek (APM) otomotif mengungkap analisanya masing-masing soal kondisi penjualan Kendaraan Pribadi yang anjlok pada April 2024. Sebanyaknya alasan diutarakan, mulai dari kondisi libur Idulfitri, agenda kontestasi politik termasuk Pemilihan Umum, perekonomian global dan Sebanyaknya faktor lain yang mempengaruhinya.

Penjualan Kendaraan Pribadi anjlok 34,9 persen pada April dibanding Maret. Selama empat bulan berjalan tahun ini, April menjadi sisi paling gelap yang justru datang saat penjualan Baru saja bagus-bagusnya tahun ini.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan distribusi dari pabrik ke dealer (wholesales) cuma tembus 48.637 unit pada April. Sedangkan Maret mencapai 74.724 unit yang merupakan titik tertinggi sepanjang tahun ini.

Penjualan ritel atau pengiriman dealer ke konsumen pada April tak kalah suram. Angkanya turun 28,4 persen ketimbang Maret, dari 82.088 unit menjadi 58.779 unit.

Bila dibanding tahun lalu penjualan April turun 17,5 persen dari sebelumnya 58.981 unit.

Marketing Director Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel menuding kenaikan suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia (Bank Indonesia) dan momentum Idulfitri 2024 menjadi sederet faktor penyebabnya.

“Dengan beberapa kondisi di atas, Suzuki meyakini hal tersebut merupakan tantangan yang cukup besar bagi Suzuki Sekaligus industri. Maka dari itu Suzuki Pernah bersiap untuk menjalankan beberapa strategi bertahan dan harapannya Berniat segera kembali normal,” kata Ia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/5).

Harold menjelaskan beberapa strategi perusahannya untuk mempertahankan pangsa pasar sebesar 8,6 persen sepanjang tahun ini. Suzuki Pernah berlangsung menjual 22.787 unit selama periode itu.

Salah satu sektor diupayakan Merupakan fokus di penjualan kendaraan fleet dibandingkan perseorangan, sehingga hasil penjualan tetap bisa bertahan di tengah kondisi market individu yang cukup dinamis.

“Secara berkala pun Suzuki terus memantau arah pergerakan pasar sehingga dapat memprediksi kondisi-kondisi mendatang dan menyesuaikan kembali strategi penjualan kami,” tuturnya.

Sementara Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Kendaraan Bermotor Roda Dua (HPM) Yusak Billy yang dihubungi terpisah menilai terpuruknya penjualan pada April dipengaruhi kontestasi politik, Pemilihan Umum, pada 14 Februari lalu.

Tak hanya faktor politik. merek berlogo H asal Jepang itu Bahkan menuding kondisi perekonomian global dan nasional berpengaruh pula terhadap penjualan otomotif di Tanah Air.

“Penjualan Kendaraan Pribadi di kuartal pertama tahun ini memang banyak dipengaruhi faktor politik dan ekonomi baik global dan nasional yah,” kata Ia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/5).

Ia menjelaskan kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 25 bps menjadi Di waktu ini 6,25 persen dan pengetatan persetujuan kredit dari lembaga pembiayaan Bahkan jadi penyebabnya.

Yusak menilai para kandidat konsumen menahan diri membeli Kendaraan Pribadi karena situasi dinilai belum stabil.

“Kami memiliki beberapa strategi seperti penawaran penjualan yang meringankan Sampai saat ini Memperjelas jaringan layanan purna jual untuk memudahkan konsumen dalam memiliki dan merawat kendaraannya,” kata Ia.

Merosotnya penjualan Kendaraan Pribadi di dalam negeri diperkirakan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tak Berniat berlangsung lama. Mereka berharap Ajang Promosi Otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang Berniat digelar 18-28 Juli mendatang bisa menjadi pendorong kuat.

“Tetapi kalau ditambah situasi global itu yang kadang tidak bisa Diprediksi seperti dari aspek Hubungan Dunia dan ekonomi. Secara prediksi itu agak sulit,” kata Ia di Jakarta, Kamis (16/5).

MMKSI Bahkan masih optimis penjualan Kendaraan Pribadi di dalam negeri bisa melampaui 1 juta unit.

Tak hanya mengandalkan Ajang Promosi Otomotif yang besar saja untuk berjualan, Mitsubishi Bahkan memberdayakan pameran yang dilakukan perusahaan di berbagai wilayah.

“Faktornya secara global dan di Indonesia terjadi perlambatan ekonomi kemudian khusus Indonesia di 2024 ada beberapa agenda politik pemilihan Kepala Negara di beberapa agenda lainnya. Kita berharap satu juta lebih sedikit bisa tercapai karena ke belakang Niscaya banyak agenda-agenda pameran dan lain-lain,” tuturnya.

(can/fea)




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Tinggalkan Balasan

Back to top button