Kesehatan

Angka Harapan Hidup Penduduk Bumi Diprediksi Berniat Bertambah 5 Tahun

Angka Harapan Hidup Penduduk Bumi Diprediksi Berniat Bertambah 5 Tahun


Jakarta

Angka harapan hidup di seluruh dunia diperkirakan Berniat meningkat hampir lima tahun pada tahun 2050, Mengikuti temuan baru.

Perkiraan tersebut menunjukkan bahwa antara tahun 2022 dan 2050, angka harapan hidup laki-laki diperkirakan meningkat dari 71,1 tahun menjadi 76 tahun, dan dari 76,2 tahun menjadi 80,5 tahun untuk perempuan.

Menurut Studi Beban Penyakit Global (GBD) 2021 yang dipublikasikan di jurnal Lancet, negara-negara dengan angka harapan hidup yang lebih rendah Pada Saat ini Bahkan diperkirakan Berniat mengalami peningkatan terbesar.


Dikutip dari Science Daily, tren ini sebagian besar didorong oleh langkah-langkah Kebugaran masyarakat yang Pernah mencegah, dan Mengoptimalkan tingkat kelangsungan hidup dari penyakit kardiovaskular, perbaikan gizi, Pandemi, dan berbagai penyakit menular serta penyakit ibu dan anak.

Sekalipun angka harapan hidup global diperkirakan meningkat dari tahun 2022 Sampai saat ini 2050, peningkatan tersebut terjadi lebih lambat dibandingkan tiga dekade sebelum Wabah Global.

Studi ini menunjukkan bahwa peralihan dari penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes dan paparan terhadap faktor risiko terkait PTM seperti obesitas, tekanan darah tinggi, pola makan tidak sehat, dan merokok Berniat berdampak besar pada Kebugaran generasi berikutnya.

“Meski angka harapan hidup naik, Sekalipun angka harapan Kebiasaan Sehat secara global atau rata-rata lama hidup seseorang dalam keadaan sehat Berniat meningkat dari 64,8 tahun pada tahun 2022 menjadi 67,4 tahun pada tahun 2050 dengan tren peningkatan sebesar 2,6 tahun saja,” tulis studi tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa Sekalipun lebih banyak orang diperkirakan Berniat hidup lebih lama, mereka diperkirakan Berniat menghabiskan lebih banyak tahun dalam kondisi Kebugaran yang buruk.

Penelitian tersebut menemukan jumlah tahun yang hilang akibat Kebugaran yang buruk dan kematian dini yang disebabkan oleh faktor risiko metabolik, seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan Indeks Massa Tubuh atau BMI yang tinggi, yang merupakan ukuran obesitas, Pernah meningkat hampir sebesar 50 persen (49,4 persen) sejak tahun 2000.

“Faktor risiko yang Pada Saat ini Bahkan menyebabkan Kebugaran yang buruk, seperti obesitas dan komponen sindrom metabolik lainnya, paparan polusi udara, dan penggunaan tembakau, Sangat dianjurkan diatasi,” ujar Dr Emmanuela Gakidou, profesor Ilmu Metrik Kebugaran di IHME yang terlibat dalam penelitian tersebut.

(kna/suc)

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Back to top button