Nasional

Modus dan Contoh Peristiwa Pidana Kejahatan dalam Perdagangan Karbon

Modus dan Contoh Peristiwa Pidana Kejahatan dalam Perdagangan Karbon


Jakarta

Mengingat perkembangan pasar karbon yang pesat dan sifat kredit karbon sebagai aset yang tidak berwujud (intangible), Mengoptimalkan kerentanan terhadap potensi kejahatan karbon. Oleh karena itu, diperlukan penguatan kerangka Undang-Undang serta peningkatan kapasitas aparat penegak Undang-Undang untuk mengantisipasi risiko kejahatan karbon yang terjadi di perdagangan karbon.

Hal tersebut disampaikan Mas Achmad Santosa, Ahli Undang-Undang Lingkungan yang Bahkan Mantan Plt Pimpinan KPK tahun 2009. Pria yang akrab disapa Mas Otta melihat ada Sebanyaknya modus yang dilakukan para pelaku kejahatan dalam perdagangan karbon. Hal tersebut disampaikan Anggota Satgas Pemberantasan Mafia Undang-Undang (2009-2011) saat berbincang dengan detikcom pada Rabu (15/5/2024).

Mas Otta, demikian disapa merangkum berbagai modus dan contoh Peristiwa Pidana kejahatan karbon, meliputi praktek kejahatan dalam perdagangan karbon di negara di dunia Sesuai aturan Laporan Environmental Crime Program Interpol 2023, Deloitte Forensic Australia 2009, dan International Organization of Securities Comission, 2023.


Berikut paparan Mas Achmad Santosa selengkapnya:

1. Terdapat beberapa jenis kejahatan Mengelabui Orang Lain karbon pertama penjualan kredit karbon yang bersifat fiktif atau dimiliki oleh orang lain (Sale of carbon credits that either do not exist or belong to someone else). Sifat tak berwujud (intangible) dari kredit karbon memungkinkan pemisahan kepemilikan hak karbon dengan proyek fisiknya. Proyek seperti penanaman pohon, atau dekarbonisasi pabrik, misalnya, Kemungkinan dimiliki dan dikelola oleh satu orang atau perusahaan, sementara orang lain memperoleh hak Undang-Undang untuk melakukan perdagangan kredit karbon. Oleh karena itu, risiko Penyuapan dan Mengelabui Orang Lain semakin besar karena karbon merupakan aset tidak berwujud yang kepemilikannya dibuktikan hanya oleh selembar kertas atau catatan di register pemerintah. Mengelabui Orang Lain Bahkan bisa terjadi oleh pejabat pemerintahan yang Menyajikan izin mereka untuk melakukan registrasi dengan Tips pemalsuan dokumen kepemilikan.

Contoh Peristiwa Pidana: Dalam sebuah laporan dari INTERPOL dan World Bank pada tahun 2009, terdapat Peristiwa Pidana di mana sebuah negara menyelidiki beberapa transaksi pembelian lahan hutan dengan batasan/delienasi yang tidak jelas, dimana dokumen-dokumen dipalsukan dan suap dibayarkan untuk memudahkan transaksi. Lahan tersebut kemudian dijual ke perusahaan lain dan hak atas karbon yang tersimpan di hutan diperdagangkan. Otoritas memperkirakan nilai Mengelabui Orang Lain ini mencapai USD80 juta. Kegiatan Mengelabui Orang Lain ini diharapkan Akan segera meningkat seiring dengan pertumbuhan nilai pasar karbon. Kedua, Manipulasi pengukuran (MRV) untuk mengklaim kredit karbon (Manipulating measurements to fraudulently claim additional carbon credits).

2. Manipulasi pengukuran dan verifikasi (MRV) untuk mengklaim kredit karbon tambahan secara curang terjadi dalam proyek-proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanisms), yang menghasilkan kredit karbon Sesuai aturan perbedaan emisi yang terjadi dari proyek tersebut dibandingkan dengan skenario biasa. Hal ini memungkinkan pelaku Mengelabui Orang Lain untuk menggunakan dua Tips (pelaporan data yang sengaja dibuat keliru dan analisis yang tidak kredibel oleh pihak yang melakukan pengukuran) untuk memanipulasi pengukuran dan mendapatkan lebih banyak kredit karbon secara tidak sah. Sebagai contoh, mekanisme Additionality yang diatur di dalam Pasal 12 ayat 5 huruf c Kyoto Protocol digunakan untuk Menyajikan kredit karbon kepada proyek yang menurunkan emisi melampaui yang Pernah berlangsung direncanakan (additional). Akan segera tetapi, penentuan dan pengukuran additionality ini sulit dilakukan, sehingga memungkinkan terjadinya manipulasi.

Contoh Peristiwa Pidana: Pada 2008 dan 2009, Perserikatan Bangsa-Bangsa (The CDM Executive Board) menangguhkan dua organisasi independent carbon-accounting company, Det Norske Veritas dan SGS, setelah dilakukan pemeriksaan. Penyelidikan menunjukkan mereka ternyata menyetujui proyek tanpa survei yang memadai terlebih Pada Pada masa itu. Sekalipun penangguhan sementara (suspension) terhadap dua perusahaan ini merupakan langkah maju, Peristiwa Pidana ini menggambarkan terbatasnya kapasitas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memantau kegiatan terkait perdagangan karbon. Hal ini dikarenakan Perserikatan Bangsa-Bangsa hanya dapat mengevaluasi Sesuai aturan laporan validasi yang Pernah berlangsung mereka tulis dan data yang Pernah berlangsung mereka kumpulkan. Dengan banyaknya jumlah proyek karbon yang dilaksanakan, terdapat batasan dari kemampuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengawasi proyek-proyek tersebut dengan tepat dan Mudah.

3. Klaim palsu atau menyesatkan terkait dengan manfaat lingkungan atau keuangan dari Penanaman Modal pasar karbon (False or misleading claims with respect to the environmental or financial benefits of carbon market investments) Kompleksitas dari pasar karbon, dan fakta bahwa mereka Merupakan pasar yang baru dikembangkan, sehingga masih terbatasnya pemahaman di antara pedagang dan pembeli. Hal ini Pernah berlangsung dimanfaatkan oleh perusahaan, dengan banyak contoh Promosi Politik iklan atau ajakan Penanaman Modal yang melibatkan klaim yang salah dan menyesatkan.

Contoh Peristiwa Pidana: a. Sebuah firma Penanaman Modal di Australia menggunakan strategi telemarketing agresif pada 2009 dan 2010, Menyajikan Penanaman Modal dengan pengembalian yang tinggi dalam kredit karbon dengan mengklaim koneksi palsu ke organisasi dan standar lingkungan yang sah. Klaim tersebut Berkualitas palsu dan firma tersebut diperkirakan menipu warga Australia sebesar USD3,2 juta. b. Investigasi Bloomberg (2023) terhadap proyek perlindungan Hutan Kariba di Zimbabwe menunjukkan bahwa South Pole (carbon project developer), Pernah berlangsung melebih-lebihkan pencapaian tujuan iklim mereka. South Pole mengklaim Pernah berlangsung melindungi hutan sebesar Puerto Rico dan mencegah kerusakannya, Berbeda dengan penemuan Bloomberg menunjukkan bahwa klaim tersebut terlalu berlebihan. c. Pada tahun 2016, Hsu Chu-Tsai dan istrinya mendirikan perusahaan Rich Alliance Good Health Co untuk memasarkan peralatan energi terbarukan dan kontrol polusi. Pada tahun 2019, mereka mulai mempromosikan perdagangan kredit karbon yang menjanjikan investor pengembalian keuangan yang menguntungkan. Berbeda dengan, hal tersebut tidak benar, sehingga Lembaga Proses Hukum Negeri (2022) Hsinchu menyatakan Hsu Chu-Tsai dan istrinya Yang Liang-Liang bersalah atas kejahatan keuangan dalam perdagangan kredit karbon yang curang, menipu lebih dari 70 investor. Otoritas menyita keuntungan dan memberi denda kepada perusahaan sebesar 25 juta Kurs Mata Uang Asing Taiwan (sekitar USD 800 ribu).

4. Memanfaatkan Kelemahan Regulasi Sektor Keuangan untuk Melakukan Kejahatan (Exploitation of weak regulations to commit financial crimes) Krisis finansial global terkini Pernah berlangsung jelas menunjukkan bahwa metode regulasi pasar Di waktu ini rentan terhadap manipulasi seperti penggelapan Retribusi Negara dan pencucian uang. Hal ini dikarenakan pertumbuhan Penanaman Modal yang Mudah, regulasi Undang-Undang yang kurang memadai dan sifat kredit karbon yang tak berwujud (intangible). Kompleksitas pasar karbon yang sulit untuk diatur serta pengaturan yang lemah membuat pasar karbon lebih mudah untuk dimanipulasi. Diperkirakan kredit karbon dapat dihasilkan di suatu negara, dijual kepada pihak di negara lain yang diperdagangkan melalui beberapa bursa karbon sebelum sampai ke tangan pemilik.

Semakin banyak negara yang terlibat, semakin sulit untuk melacak asal dan lalu lintas kredit karbon Sampai sekarang ke pembeli akhir sehingga semakin mudah bagi pihak tertentu mengambil keuntungan dari celah Undang-Undang atau peraturan yang berbeda di berbagai yurisdiksi.

5. Mengelabui Orang Lain Retribusi Negara (Tax Fraud) Perdagangan karbon mengalami Mengelabui Orang Lain Retribusi Negara yang melibatkan pencurian Retribusi Negara Pertambahan Nilai (PPN). Jenis Mengelabui Orang Lain ini mengeksploitasi bagaimana PPN diperlakukan dalam perdagangan lintas yurisdiksi. Keuntungan didapat dengan Tips membeli karbon di negara yang membebaskan PPN dan kemudian menjualnya ke negara lain dengan memberlakukan harga jual ditambah PPN ke negara yang memberlakukan PPN. Contoh Peristiwa Pidana: a. Pada Juni 2012, tiga orang di Inggris dinyatakan bersalah atas Mengelabui Orang Lain karusel perdagangan kredit karbon dan dipenjara selama 35 tahun. Mereka mendirikan perusahaan fiktif untuk mengimpor dan menjual kredit karbon, melibatkan perusahaan ‘buffer’ untuk menciptakan kesan legitimasi. Kredit tersebut dijual dengan membebankan PPN yang tidak pernah disetorkan ke pemerintah, menghasilkan omzet 276 juta Euro dengan 41 juta Euro seharusnya sebagai PPN. Uang hasil Mengelabui Orang Lain tersebut kemudian ditransfer ke rekening bank di Uni Emirat Arab. b. Sebuah kelompok yang dipimpin oleh seorang mantan kriminal yang Saat ini Bahkan menjadi guru matematika terlibat dalam salah satu Mengelabui Orang Lain Retribusi Negara terbesar di Prancis antara 2008 dan 2009. Kelompok tersebut memanfaatkan kelemahan dalam skema perdagangan karbon UE dengan membeli kredit karbon, tanpa PPN di sebagian besar negara Eropa dan menjualnya dengan PPN di Prancis tanpa membayar selisihnya kepada negara. Keuntungan hampir 400 juta Euro tersebut dicuci melalui jaringan perusahaan palsu, barang mewah, dan Penanaman Modal properti.

6. Mengelabui Orang Lain Efek (Security Fraud) Mengelabui Orang Lain efek melibatkan praktik Mengelabui Orang Lain dalam pasar karbon yang mengarahkan investor untuk mengambil keputusan pembelian atau penjualan kredit karbon Sesuai aturan informasi palsu. Contohnya Merupakan memanipulasi harga kredit karbon Sampai sekarang penggelapan efek/saham.

7. Manipulasi penetapan harga transfer (Transfer Mispricing) Praktik perdagangan antara dua pihak terkait dengan harga buatan (artificial prices) untuk tujuan penghindaran Retribusi Negara. Misalnya, perusahaan induk dan anak perusahaan atau dua anak perusahaan yang dikendalikan oleh induk yang sama secara sengaja mengubah harga perdagangan untuk meminimalkan total tagihan pajaknya.

8. Pencucian Uang (Money Laundering) Pencucian uang Merupakan segala tindakan untuk menyembunyikan atau menyamarkan identitas hasil yang diperoleh secara ilegal Supaya bisa terlihat berasal dari sumber yang sah. Dana yang diperoleh secara ilegal dicuci menggunakan entitas untuk menyamarkan pemilik uang yang Pada dasarnya, dan kemudian dipindahkan ke seluruh dunia menggunakan perantara dan pengirim uang. Dengan Tips ini, dana ilegal tetap tersembunyi dan diintegrasikan ke dalam Usaha yang sah.

9. Kejahatan internet dan peretasan komputer untuk mencuri kredit karbon (Internet crimes and computer hacking to steal carbon credits) Di bawah mekanisme Kyoto Protocol, register nasional Pernah berlangsung dibentuk untuk melacak semua kredit karbon. Perdagangan terjadi di registri nasional dengan mentransfer unit dari akun penjual ke akun pembeli. Setiap register terhubung ke Log Transaksi Internasional, yang memverifikasi transaksi register. Berbeda dengan, kelemahan dalam keamanan internet dari register ini Pernah berlangsung dimanfaatkan oleh para penjahat untuk mencuri kredit karbon. Sifat elektronik kredit karbon dan register mereka membuat pasar perdagangan karbon menjadi rentan terhadap kejahatan teknologi seperti peretasan.

10. Mengelabui Orang Lain/Pencurian informasi pribadi atau pencurian identitas (Phishing/Theft of personal information or identity theft) Para penjahat Bahkan Pernah berlangsung mengidentifikasi peluang untuk menggunakan pasar karbon yang ada untuk mencuri informasi pribadi dari pelanggan dan investor, seperti nama pengguna, kata sandi, dan rincian bank. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk mentransfer uang dan/atau kredit karbon secara ilegal. Salah satu Tips khusus di mana pencurian identitas ini terjadi Merupakan yang dikenal sebagai phishing. Phishing Merupakan suatu keadaan di mana seseorang membuat situs web palsu, yang tampilannya hampir identik dengan yang sah.

Contoh Peristiwa Pidana: Pada Januari 2011, peretas komputer mencuri 2 juta kredit karbon dari lima negara Eropa. Mereka menggunakan situs web palsu untuk mengalihkan transaksi ke rekening yang mereka kontrol. Sebagai tanggapan, Komisi Eropa menangguhkan perdagangan spot di semua 30 registri nasional Sistem Perdagangan Emisi Uni Eropa. Kredit karbon yang dicuri berhasil dilacak ke beberapa negara Eropa, dan tindakan segera diambil untuk membekukan kredit tersebut. Insiden ini menyoroti kerentanan sistem elektronik kredit karbon dan perlunya tanggapan penegakan Undang-Undang global dan penyelidikan multinasional.

Sumber Refrensi Berita: Detik.com

Tinggalkan Balasan

Back to top button